Sat Intelkam Polres Baubau Sambangi Mantan Bupati Buton

    Sat Intelkam Polres Baubau Sambangi Mantan Bupati Buton
    Sat Intelkam Polres Baubau bersama Mantan Bupati Buton Ir. LM. Sjafei Kahar

    BAUBAU - Satuan Intelijen dan Keamanan (Sat Intelkam) Polres Baubau sambangi kediaman Mantan Bupati Buton Ir.H.LM Sjafei Kahar yang diketahui telah bergabung dalam kelompok Tabligh Kota Baubau, selasa (11/01/2022). 

    Kedatangan pihak Polres Baubau itu untuk mengetahui rutinitas kegiatan kelompok yang dijalankan mantan Bupati Buton dua periode ini. 

    Sjafei menjelaskan bahwa Jamaah Tabligh ini tidak memiliki anggaran dasar, tidak memiliki stempel dan  tidak memiliki ketua

    "Ini semacam kelompok spontanitas berdakwah hanya saja memiliki yang namanya Faisalah atau Pemimpin Musyawarah ini ada 8 (Delapan) orang diantaranya Ghozali, Abdul Syukur, Hasan, Gunawan dan saya sendiri, " ungkap sjafei.

    Diketahui Faisalah artinya yang memimpin musyawarah seperti pada saat melakukan perjalanan dipilih siapa Amirnya (pemimpinnya) dari setiap kelompok yang melakukan syiar

    "namun untuk pemimpin yang permanen itu tidak ada karena ini bukan organisasi hanya saja untuk amir atau pemimpin jamaah tabligh Sulawesi Tenggara adalah mahmud hamundu ( Mantan Rektor Unhalu ) di Kendari, " ungkapnya. 

    Sjafei menggambarkan keberadaan Jamaah Tabligh disini hanya secara kebetulan, ia memiliki masjid yang dibangun pada Tahun 2011 dan pada Tahun 2018 dan diwakafkan untuk dijadikan markas Jamaah Tabligh serta sering memfasilitasi para Jamaah Tabligh apabila ada kegiatan yang menghadirkan pendakwah dari luar daerah atau kegiatan Jamaah Tabligh Provinsi Sultra maupun kegiatan internal Jamaah Tabligh Kota Baubau setiap malam Rabu dan malam Jumat. 

    Selain itu juga kata dia, masjid yang diwakafkan ini merupakan markas Jamaah Tabligh yang berasal dari Kota Baubau, Kabupaten Buton, Kabupaten Buton Tengah dan Kabupaten Buton Selatan.

    Sjafei menjelaskan awalmulanya bergabung dalam aliran kepercayaan Jamaah Tabligh itu berawal pada Tahun 2014, saat itu Jamaah Tabligh mulai ada yang menginap di masjidnya karena warga sekitar tidak menerima sehingga mengusir para jamaah tersebut namun pada saat itu ia tidak berada di tempat, masih berada di Jakarta dan belum paham ataupun mengetahui isi Tabligh tersebut.

    Pada Tahun 2016 di Jakarta tidak sengaja bertemu dengan Jendaral Arif Rahman yang sebelumnya tidak saling mengenal, pada saat diundang makan malam oleh pengusaha aspal, disitulah Jenderal Arif Rahman mengajak mengikuti kegiatan Dakwah tiga hari di Bogor, namun tidak menyampaikan bahwa kegiatan tersebut merupakan kegiatan Dakwah Jamaah Tabligh.

    Pada waktu itu tidak sempat menginap kemudian kembali ke Kota Baubau dan sekitar tiga bulan kemudian dia (sjafei) kembali ke Jakarta menghubungi Jendral Arif Rahman dan diajak untuk mengikuti kegiatan di Cikampek selama tiga hari. 

    Sjafei juga senang dengan dakwah sehingga dia datang mengikuti kegiatan tersebut, awalnya ia mengira akan diadakan di masjid namun ternyata di lapangan luas bekas penyimpanan mobil timor dan telah banyak ribuan orang yang menggunkan sorban mendengarkan ceramah-ceramah. 

    kemudian setelah itu dia diajak ke tempat yang telah disiapkan untuk syuro dan Faisalah sehingga mengikuti kegiatan tersebut selama tiga hari untuk mengetahui isi materinya dan ternyata intinya itu adalah mengajak orang ke Masjid.

    Selama tiga malam kegiatan berlangsung tidak pernah menyinggung pemerintah dan pesertanya hampir semua negara ada di kegiatan tersebut karena markas Jamaah Tabligh didunia saat ini sudah sekitar 200 negara.

    Kanit Aiptu Razak menjelaskan jika yang dilakukan mantan Bupati itu adalah sebuah perjalan dakwah yang dilakukan para sahabat sesuai ajaran agama. 

    "disitulah diketahui bahwa Jamaah Tabligh ini murni hanya melanjutkan kerja-kerja para sahabat dulu, membawa agama, mengajak orang yang belum sholat untuk sholat, yang sudah sholat masih dirumah, diajak ke Masjid, dan orang-orang yang sudah shalat dimasjid untuk bisa keluar berdakwah, menceritakan antara surga dan neraka, amalan - amalan biar masuk surga, itu saja doktrinnya dan dakwah - dakwahnya tidak ada yang menyinggung pemerintah, " ungkapnya. 

    Baubau Sultra Polres Baubau
    HARIANTO

    HARIANTO

    Artikel Sebelumnya

    Bimtek Pembuatan Sabun Cupir, Sanggar Fantastik...

    Artikel Berikutnya

    Cegah Radikalisme, Sat Intelkan Polres Baubau...

    Berita terkait